JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V DPR, Yudi Widiana Adia meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mempunyai sedikit rasa empati atas tragedi AirAsia QZ 8501, bukan malah memperkeruh keadaan dengan mempersoalkan izin terbang maskapai asal Malaysia itu.
"Harusnya Kemenhub harus empati dalam masa berkabung AirAsia dan Kemenhub fokus melakukan perbantuan pencarian black box (kotak hitam) dan evakuasi korban," kata Yudi dalam keterangannya, Selasa (6/1/2014).
Saat disinggung soal pembekuan izin AirAsia, DPR menilai maskapai penerbangan tidak dalam posisi salah, dan Kemenhub harusnya juga objektif dalam mengeluarkan keputusan untuk membekukan suatu rute penerbangan.
"Saat libur natal tahun baru banyak extra flight yang sudah direncanakan maskapai dan ini dimanfaatkan benar oleh maskapai. Kalau itu extra flight izin harus segera diterbitkan. Kalau tidak, masyarakat bisa marah-marah di bandara bukan malah menghambat atau memperlambat," terangnya.
Politisi PKS ini meyakini, penerbangan AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura terbang dalam keadaan berizin dan ada SLOT. Menurutnya, tidak adil bila hanya AirAsia yang dijatuhi sanksi berupa pembekuan izin terbang tersebut.
"Seharusnya Kemenhub cari solusi bukan permasalahan baru di kala sedang ada musibah ini. Kalau seperti ini masyarakat lagi yang dirugikan," tutup Yudi.