Informasi merupakan sesuatu yang saat ini sangat mudah sekali didapat. Berbagai informasi yang kita butuhkan didunia ini tentunya tersebar dimana-mana. Tetapi ada kalanya suatu informasi tersebut tidak bisa kita dapat karena memang hal tersebut adalah privasi atau hanya boleh diketahui secara personal, apalagi jika informasi itu menyangkut email beserta data diri kita yang sangat penting. Bagaimana jika informasi tersebut ternyata dibocorkan oleh perusahaan tempat kita membuat email kepada pemerintah AS tanpa persetujuan para user tersebut? Tentu saja kita sebagai user sangat kesal bukan, apalagi kita menyimpan data penting di email kita tersebut. Nah hal itulah yang terjadi kepada Yahoo.
Yahoo yang merupakan salah satu perusahaan terbesar didunia yang dimana sudah terkenal dengan sistem pembuatan e-mailnya saat ini memang sudah menjadi satu-satunya perusahaan setelah Google yang mempunyai user terbanyak. Tapi saat ini sedang muncul kabar bahwa Yahoo telah membocorkan informasi para penggunanya kepada pemerintah AS tanpa sama sekali persetujuan dari para penggunanya, dimana hal ini tentu saja merupakan pelanggaran HAM. Hal ini bukan terjadi baru-baru ini saja melainkan sudah lama terjadi pada Yahoo dan pemerintah AS.
Beredar informasi bahwa selama ini Yahoo telah dipaksa membocorkan data pribadi penggunanya pada pemerintah AS. Kabar ini tersiar setelah Edward Snowden membocorkan rahasia NSA (National Security Agency) terkait upaya NSA menggandeng beberapa raksasa internet untuk memata-matai publik. Dalam dokumen pengadilan yang berhasil didapatkan New York Times tersebut dijelaskan bahwa Yahoo sempat berjuang keras di pengadilan, meskipun akhirnya pihak NSA dinyatakan menang. Pengadilan memutuskan NSA (National Security Agency) berhak memaksa Yahoo menyerahkan data penggunanya demi kepentingan keamanan negara. Menurut informasi dari merdeka, Saat dimintai keterangan atas informasi yang beredar saat ini, Pihak Yahoo sendiri menolak mengakui telah membocorkan data pribadi pengguna jasa mereka.
"Yahoo! tidak pernah bergabung dalam program yang mengharuskan kami menyerahkan data pada pemerintah AS," jelas Ron Bell, Yahoo General Counsel, sabtu kemarin. "Kami tidak pernah membocorkan data pengguna. Kalaupun ada data yang kami serahkan, itu karena ada permintaan yang spesifik". Sayangnya baik pihak Yahoo maupun pemerintah AS memang memilih bungkam atas informasi ini. Kalau saja benar adanya hal tersebut, tentu saja data kita baik email maupun data diri pada email yahoo tidaklah aman dan terbuka untuk dilihat oleh pemerintah AS. Solusi terbaik adalah kita pindah akun email dan tinggalkan yang lama agar informasi kita lebih aman.
Cukup mengecewakan memang mengetahui hal ini. Pasalnya email yang kita buat di Yahoo tergolong email yang sudah lama kita buat.
No comments:
Post a Comment