Jakarta, 31 Oktober 2013 – Indonesia masih memiliki potensi dan peluang yang cukup besar untuk mengembangkan pasar Information and Communication Technology (ICT). Salah satu hal paling menonjol yang mendukung hal ini adalah besarnya jumlah penduduk Indonesia serta semakin meningkatnya penetrasi industri ICT di masyarakat, tidak hanya di daerah perkotaan tetapi juga hingga ke pelosok tanah air. Penetrasi ini juga ikut berperan terhadap petumbuhan ekonomi nasional.
Hal ini diungkapkan oleh Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Syukri Batubara, dalam sambutannya saat Opening Ceremony Indocomtech 2013. Ia menyatakan kemudahan informasi serta transaksi ekonomi melalui dunia maya membuat roda ekonomi berputar semakin cepat.
Agar perkembangan ini tetap berada di jalur positif, diperlukan regulasi yang tepat dan cepat demi mengimbangi perkembangan industri ICT yang seakan tumbuh setiap detik. “Kominfo terus berupaya mengembangkan sistem informasi yang berbasis kemampuan lokal dan berdaya saing tinggi melalui berbagai program,” ujar Syukri.
Senada dengan pernyataan di atas, Ketua DPD Apkomindo DKI Jakarta, Nana Osay, menyatakan bahwa para pemain ICT Indonesia siap membantu pemerintah mengembangkan industri ICT lokal yang berdaya saing tinggi. “Saya berharap pemerintah bisa secepatnya membangun infrastruktur ICT lokal yang lebih maju lagi berikut dengan regulasi yang lebih pro-bisnis,” tuturnya. Dengan demikian, ia sangat yakin bahwa bisnis ICT Indonesia akan jauh lebih maju.
Sekolah dan perguruan tinggi yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan Indocomtech Students Visit kemarin (30/10) antara lain SMK Prisma Depok, Bina Bangsa School (BBS), Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA), Universitas Mercu Buana dan Universitas Gunadarma.
Indocomtech sebagai pameran yang menampilkan berbagai produk dan teknologi terbaru di bidang ICT juga ikut berperan meningkatkan industri ICT tanah air melalui kegiatan pameran yang digelar. Sebagai barometer industri ICT Indonesia, kegiatan ini memungkinkan para pelaku industri berinteraksi langsung dengan konsumen. Di sisi lain, para konsumen juga bisa melihat dan memilih berbagai produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka sehari-hari.
Pada kesempatan yang sama Dewan Pembina Yayasan Apkomindo Indonesia selaku Penyelenggara Indocomtech 2013, Rudi Rusdiah, menekankan pada konvergensi media yang terjadi di industri ICT Indonesia. Hal ini terlihat dari tingginya angka penjualan smartphone atau tablet yang menggantikan peran feature phone atau telpon dengan teknologi lama yang hanya bisa digunakan untuk melakukan panggilan telepon atau menulis pesan singkat.“ Saat ini, smartphone dan tablet telah menjadi perangkat wajib yang memudahkan manusia dalam melakukan berbagai aktivitas yang sebelumnya tak terbayangkan,” ungkapnya.
Hal ini didukung oleh semakin berkembangnya aplikasi pada perangkat bergerak. Data Kominfo menyebutkan pada tahun 2010 aplikasi perangkat bergerak yang diunduh oleh pengguna di seluruh dunia mencapai 9 miliar unduhan dan pada 2011 angkanya telah melonjak menjadi 29 miliar unduhan. Salah satu aplikasi yang cukup potensial untuk dikembangkan adalah aplikasi permainan atau games. Pada ajang Indonesia ICT Award (INAICTA) 2013 lalu, dari seluruh peserta, kategori terbanyak ada di kategori games. Beberapa pengembang games Indonesia bahkan sudah berhasil menembus pasar internasional. Berkenaan dengan hal ini Dyandra Promosindo menggabungkan pameran Indocomtech 2013 dengan Jakarta Game Show (JGS) 2013 yang menampilkan perkembangan industri games Indonesia terkini.
Apresiasi Industri
Acara pembukaan Indocomtech 2013 kemarin juga diwarnai dengan pemberian penghargaan kepada perusahaan yang tidak pernah putus mendukung perjalanan Indocomtech selama 15 tahun kebelakang hingga penyelenggaraannya yang ke-21 tahun ini. Tercatat ada 15 perusahaan yang mendapatkan Indocomtech Loyalty Award 2013 yaitu Hewlett Packard Indonesia, PT. Epson Indonesia, PT. Pazia Pillar Mercycom, PT. Perdana Inti Putra, PT. Sony Indonesia, PT. Astrindo Senayasa, PT. Asus Indonesia, PT. Micronics Internusa, PT. Freshindo Marketama, PT. Surya Candra, PT. Zahir Internasional, PT. Datascrip, PT. Data Lima, CV. SyiarMultimedia, dan PT. Suryaniaga Lokalestari.
Ditemui usai menerima penghargaan Indocomtech Loyalty Award 2013, Angela Shirley dari PT. Micronics Internusa menyatakan bahwa pihaknya memberikan apresiasi yang cukup besar atas penghargaan tersebut. Ia menyatakan bahwa Micronics sudah berpartisipasi di acara Indocomtech sejak Micronics berdiri pada 1988. Ia menyatakan gembira melihat perbaikan yang terus dilakukan dari tahun ke tahun oleh Dyandra Promosindo selaku penyelenggara. Ia juga berharap penyelenggaraan Indocomtech akan terus menjadi lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang.
Pengembangan Industri ICT Sejak Dini
Untuk lebih memajukan industri ICT tanah air, salah satu faktor yang penting untuk diperhatikan adalah sisi edukasi. Untuk itulah, dalam gelaran Indocomtech kali ini, panitia juga mengadakan kegiatan sosial dengan mengundang para pelajar untuk menghadiri pameran Indocomtech 2013 dan melihat perkembangan industri ICT melalui beragam produk dan teknologi yang dipamerkan oleh para peserta. Selain itu, para pelajar juga bisa berinteraksi langsung dengan para pelaku industri melalui acara seminar yang digelar oleh panitia.
Kegiatan ini melibatkan sekitar 200 siswa dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Jakarta dan sekitarnya. Sekolah dan perguruan tinggi yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan Indocomtech Students Visit kemarin (30/10) antara lain SMK Prisma Depok, Bina Bangsa School (BBS), Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA), Universitas Mercu Buana dan Universitas Gunadarma. Para pelajar terlihat cukup antusias menikmati berbagai produk terbaru yang dipamerkan pada Indocomtech 2013.
Perwakilan dari Bina Bangsa School, Sudirman Kasim, yang ikut menemani para murid BBS dalam kegiatan ini menyatakan mereka diminta untuk mencari tahu teknologi apa saja yang dipamerkan dalam ajang Indocomtech kali ini dan membuat ulasan mengenai teknologi yang mereka temui di pameran ini. “Murid-murid kami cukup antusias menghadiri acara ini karena tidak sedikit dari mereka yang memang tertarik dengan dunia ICT. Semua yang hadir ini adalah murid yang memilih komputer sebagai salah satu minat mereka di sekolah,” ujar Kasim.
“Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami selaku penyelenggara terhadap perkembangan industri ICT di tanah air. Kami berkomitmen untuk melakukan kegiatan sosial yang bersifat edukatif dan semoga ke depannya akan ada lebih banyak kegiatan yang kami lakukan untuk pengunjung,” ujar Direktur Operasional Dyandra Promosindo, Bambang Setiawan, selaku organizerIndocomtech 2013. Ia menambahkan, demi kenyamanan pengunjung, panitia menyediakan layanan free shuttle bus di beberapa titik di Jakarta dan Depok. Ke depannya, titik layanan akan diperbanyak demi memenuhi harapan pengunjung yang kerap mengalami kesulitan parkir di area pameran.
Banjir Pengunjung Hari Pertama
Meski baru dibuka, suasana pameran Indocomtech 2013 telah terlihat ramai oleh pengunjung. Salah satu alasan tingginya antusiasme pengunjung adalah adanya berbagai diskon yang digelar oleh panitia dan para peserta. Seperti diberitakan sebelumnya, selama penyelenggaraan pameran Indocomtech 2013, panitia menggelar program Super Auction, yaitu penawaranratusan laptop dan smartphones dengan harga super murah dengan cara lelang. Kegiatan ini berlangsung setiap hari pada jam-jam tertentu. Pengunjung yang ingin mendapatkan laptop dan smartphones dengan harga miring tentunya harus memasang mata dan telinga baik-baik agar tidak ketinggalan acara ini. Manager IT Division Dyandra Promosindo, Dwi Putri Winahyu,berharap seluruh program yang digelar panitia bisa memenuhi keinginan para pecinta ICT Indonesia. “Selama lima hari ke depan, Indocomtech akan terus menghadirkan berbagai program menarik bagi pengunjung.” ujarnya sambil menambahkan programsuper auction menjadi daya tarik bagi pengujung dihari pertama kemarin.
Para pelajar terlihat antusias menikmati berbagai produk terbaru yang dipamerkan pada pameran Indocomtech & JGS 2013 dan ikut berperan aktif disalah satu booth stand diarea pameran.
Selain itu, pada hari pertama kemarin beberapa booth juga terlihat telah ramai dikunjungi oleh para pengunjung yang tidak hanya sekadar melihat produk terbaru yang ditawarkan tetapi langsung melakukan bertransaksi. Hal ini setidaknya terlihat dibooth Erafone dan Global Teleshop yang menawarkan smartphone dengan potongan harga hingga Rp1 juta dari harga normal.
Anwar, salah satu pengunjung yang ikut antri untuk mendapatkan smartphone dengan harga miring mengakui program diskon yang besar adalah alasan utama kehadirannya pada ajang Indocomtech tahun ini. “Saya sudah mengincar acara ini sejak beberapa hari lalu. Kebetulan di sini ada penawaran smartphone dengan potongan harga yang lumayan, ya langsung saya ambil kesempatan ini. Kapan lagi dapat penawaran harga murah seperti ini,” ujar Anwar sumringah.
No comments:
Post a Comment