Tuesday, January 6, 2015

Izin Rute AirAsia Dibekukan, Maskapai Tak Sepenuhnya Salah




Jakarta
: DPR menilai maskapai penerbangan tidak sepenuhnya salah terkait dengan izin terbang yang digunakan oleh suatu maskapai. Hal tersebut terkait dengan pembekuan terhadap rute Surabaya-Singapura AirAsia yang tak ada jadwal terbang pada hari Senin.

Wakil Ketua Komisi V DPR, Yudi Widiana, menyampaikan seharusnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersikap obyektif dalam membekukan suatu rute penerbangan.

Yudi mengatakan, DPR RI mendapati ada 308 ekstra penerbangan sehingga hal ini menjadikan celah adanya dugaan permainan yang dilakukan oleh pihak Kemenhub, di mana tanggung jawab ada di Otoritas Bandara dan Ditjen Perhubungan Udara.

"Kalau itu extra flight izin harus segera diterbitkan. Kalau tidak masyarakat bisa marah-marah di bandara bukan malah menghambat atau memperlambat," tegas dia.

Yudi pun mengakui wajar bila Kemenhub mengakui adanya permainan izin yang dilakukan maskapai lain, karena praktek ini dinilai sudah menjadi kebiasaan di regulator penerbangan Indonesia.

Dia mengatakan, proses perizinan tersebut sudah berjalan. Dia memprediksi karena lambat turunnya izin atau tertunda, sehingga menjadi modus mafia perizinan di Kemenhub.

"Kalau hanya AirAsia saja yang dibekukan, saya rasa ini tidak adil. Saya yakin mereka (AirAsia) jalankan tapi lambat di pihak Kemenhub," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan menjelaskan mengenai pembekuan rute penerbangan Surabaya-Singapura berkode QZ8501 milik AirAsia. Jonan mengatakan jika ada pihak tertentu, yang memberikan izin AirAsia QZ8501 untuk terbang.

Menurut Jonan, pesawat tersebut bisa terbang jika ada yang memberi izin. Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membekukan sementara rute AirAsia untuk penerbangan ke Surabaya-Singapura, begitu pun sebaliknya.

Jonan saat ini sedang menyelidiki adanya kemungkinan keterlibatan orang Kementerian Perhubungan. "Kita lagi selidiki, tapi selama sampai sekarang yang saya, tidak pernah keluar izin dari sini (Kementerian Perhubungan)" lanjutnya.

Berdasarkan evaluasi, tambah Jonan, SLOT penerbangan hari Minggu yang ternyata tidak ada tersebut digunakan untuk periode 26 Oktober 2014 sampai 27 Januari 2015. 

No comments:

Post a Comment