Game Online memang seringkali menjadi penyebab munculnya emosi sesaat bagi para playernya. Banyaknya bully, kata-kata hinaan yang terdapat didalam game online seringkali menjadi pemincu timbulnya amarah serta yang membuat pemain menjai kesal bahkan sampai mengancam ingin membunuh.
Di Cina sebuah pembunuhan terjadi oleh anak remaja yang masih berumur 16 tahun. Diduga remaja ini membunuh lantaran kalah bermain game League of Legends.
Game MOBA memang dikenal sebagai game yang penuh dengan ujian mental. Seringkali melayang berbagai ejekan maupun hinaan jika kita bermain tidak sesuai keinginan tim atau bahkan menjadi beban begitu juga dengan bocah asal Cina yang masih duduk dibangku sekolah yang tega membunuh teman sekamarnya sendiri karena hal sepele tersebut. Kedua anak bernama Liu Kai usia 16 tahun, dan Li Bo usia 18 tahun (nama keduanya disamarkan. Mereka adalah pelajar sekaligus teman sekamar di Chenzhou Vocational Technical College. Guru mereka mengatakan kepada reporter bahwa “mereka cukup dekat dan sering berjalan bersama.”
Tapi, di suatu malam tanggal 9 Mei, sesuatu terjadi. Sekitar pukul 19:00, pegawai asrama melihat darah di bawah pintu kamar tempat mereka tinggal. Pintu tersebut dikunci, sehingga sang pegawai memutuskan untuk memanggil polisi yang kemudian mendobrak pintu tersebut. Di sana, mereka menemukan Li Bo sudah tidak bernyawa, dan Liu Kai duduk di pojok kamar. Dilansir dari game in asia “Menurut hasil investigasi awal, kejadian ini terpicu oleh sebuah video game,” kata juru bicara sekolah ketika dimintai keterangan oleh wartawan. Sejauh ini dugaan paling tepat adalah Liu bermain League of Legends. Setelah kalah tiga kali berturut-turut, ia marah dan lepas kendali dan kemudian menebas teman kamarnya dengan pisau buah.
Kamar ini menjadi saksi bisu pembunuhan yang dilakukan kedua remaja yang masih berada dibangku sekolah. Emosi yang masih tidak stabil membuatnya hilang kendali dan membunuh teman kamarnya sendiri
Tapi, polisi masih belum membuat pengumuman resmi atau mengkonfirmasi apa yang sebenarnya terjadi. Satu-satunya hal yang jelas saat ini adalah, Li Bo dibunuh dan teman kamarnya Liu Kai adalah tersangka dalam pembunuhan ini. Yang sangat disayangkan adalah, media China merilis laporan ini dengan menyertai testimoni dari seorang “ahli” yang mengatakan bagaimana anak-anak suka meniru apa yang mereka lihat ketika bermain game kekerasan. Meskipun saya setuju bahwa memperlihatkan game kekerasan kepada anak-anak adalah hal yang salah, menyalahkan game MOBA terhadap kekerasan yang terjadi di dunia nyata adalah hal yang tidak masuk akal.
Kejadian ini menambah panjang deretan kasus kekerasan dan pembunuhan yang terjadi gara-gara game Online dinegara Cina tersebut. Pemerintah sendiri sudah membatasi larangan bermain game Online tetapi peraturan ini sepertinya tidak begitu membawa manfaat nyata
No comments:
Post a Comment