Wednesday, February 26, 2014

Setelah WhatsApp, Line Juga Akan Diakusisi?

Tak lama setelah Rakuten mangakuisisi Viber dan kurang dari seminggu setelah Facebook membeli WhatsApp. Dengan harga yang cukup Fantastis yaitu 19 Miliar USD, WhatsApp akhirnya diakusisi oleh Facebook dan saat ini masa depan WhatsApp berada ditangan perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg tersebut. Tingginya harga jual WhatsApp saat dibeli Facebook, membuktikan pasar layanan instant messaging sedang manis-manisnya. 
Setelah WhatsApp, Line Juga Akan Diakusisi?
Selain WhatsApp, aplikasi Instant Messanging yang saat ini memiliki user terbanyak adalah Line. Melihat hal ini ternyata ada satu operator yang juga berniat membeli Line yaitu Softbank.
Softbank merupakan operator asal Jepang yang menyatakan ketertarikannya untuk mengakusisi  Line. Mengutip berbagai sumber terkait kabar ini, laporan tersebut mengatakan bahwa Masayoshi Son, founder SoftBank, telah mengadakan pembicaraan dengan Line terkait pembelian. Tawaran dari perusahaan telekomunikasi terbesar ketiga Jepang ini telah memperlambat persiapan IPO Line dan perusahaan induknya, Naver.
Meski kabar tersebut masih rumor untuk saat ini, dilansir dari Techinasia, ada sinergi yang jelas kenapa perusahaan telekomunikasi ingin membeli saham dari aplikasi chatting populer. Mengingat bahwa era SMS sudah sekarat, WhatsApp tampaknya mengirimkan lebih banyak pesan dibanding seluruh sistem SMS di dunia – sehingga perusahaan telekomunikasi perlu menemukan cara baru untuk membuat uang dan membedakan diri dari para pesaingnya. Line memiliki 350 juta pengguna terdaftar di seluruh dunia, meskipun perusahaan ini tidak mengungkapkan berapa banyak jumlah pengguna aktifnya.
Line memang bukan seperti WhatsApp yang hanya memfokuskan kepada fungsi chat saja. Line bukanlah aplikasi chatting multiplatform biasa melainkan juga mempunyai berbagai macam kelebihan seperti adanya game-game seru, berbagai sticker lucu, dan bahkan fitur video call dan free call yang menjadi andalan aplikasi milik Naver tersebut. Selain itu juga Line saat ini mulai memfokuskan diri untuk menjadi aplikasi yang memudahkan para penggunanya yang gemar berbelanja online. Mereka sering membuka penawaran diskon yang besar bahkan sampai lelang.
Sayangnya, gosip ini langsung buru-buru dibantah oleh Line dan induknya Nave Corp. Mereka mementahkan kabar yang ramai diperbincangkan itu. "Laporan itu tidak benar. Kami belum melakukan pembicaraan dengan Softbank,” ujar salah satu pihak Line.

No comments:

Post a Comment