Wednesday, May 1, 2013

Bos Blackberry: 2018, Tablet Akan Mati!


2013, teknologi gadget yang menyerupai komputer portable alias Tablet, sepertinya memang saat ini sangat digemari oleh para penikmat teknologi. Selain fungsinya yang memberikan kemudahan bagi kita dalam melakukan kegiatan sehari-hari, cara kerja tablet yang memang bisa menyerupai komputer dapat membuat kita tidak lagi harus repot-repot mencari atau membawa komputer kita kemana saja. Tablet saat ini banyak sekali bermunculan tentunya dengan fungsi, harga dan teknologi yang canggih. Diantaranya adalah Apple dengan iPad, Samsung dengan Galaxy Note, HTC dengan HTC tube tablet, dll. Saat ini memang tablet juga menjadi gadget yang cukup diminati. Tak ayal banyak perusahaan yang gencarn membuat tablet. Tapi bagaimana jika dalam waktu dekat tablet akan mati?

Bos Blackberry: 2018, Tablet Akan Mati!

Mati yang dimaksudkan disini tidak diartikan sebagai tidak berfungsi lagi melainkan ditinggalkan. Pernyataan akan dalam waktu dekat tablet akan mati inipun bukan datang dari analisis pakar teknologi atau pengamat teknologi melainkan dari seseorang yang saat berpengaruh dibidang teknologi yakni Bos Blackberry! Sebuah pernyataan cukup mengejutkan datang dari CEO BlackBerry Thorsten Hein. Chief Executive Officer BlackBerry Thorsten Heins berpikir bahwa tablet akan segera ditinggalkan karena pengguna lebih banyak melakukan kegiatannya melalui smartphone. Ia menilai, smarthphone akan menjadi sumber daya utama komputasi pengguna dalam lima tahun mendatang atau tepatnya tahun 2018!
Pernyataan yang dilontarkan ini bukan sekedar pernyataan yang muncul sekejap. Berdasarkan hasil pandangan dan risetnya, orang-orang saat ini lebih menggilai Smartphone ketimbang teknologi Gadget. Orang-prang akan memasangkan apa pun termasuk layar, keyboard atau aksesoris lainnya yang mereka butuhkan untuk bekerja dengan smartphone miliknya ketimbang harus membeli tablet. Bagi banyak pekerja, kata Heins, smartphone akan menjadi satu-satunya perangkat yang mereka butuhkan. Tentu saja, pernyataan tersebut cukup mengagetkan, mengingat BlackBerry juga memiliki sejarah pernah menggelontorkan PlayBook. Lebih lanjut Heins turut mengatakan, ia tidak mempercayai bisnis tablet akan menghasilkan profit yang baik. Apakah ini berarti tak akan lagi ada suksesor PlayBook? Lebih lanjut diungkapkannya, jika BlackBerry akhirnya memiliki kesempatan untuk menyuguhkan sesuat yang baru, maka perusahaan itu tidak akan membuat tablet tiruan.


Sang CEO menegaskan, BlackBerry juga tidak pernah melewatkan tren tertentu dalam industri dan sedang berusaha merayu kembali konsumen yang merasa frustasi dengan masalah pengalaman pengguna, seperti kurangnya aplikasi dan browser yang lambat pada ponsel lawas. Intinya adalah bahwa pihak BlackBerry akan terus mengevaluasi strategi tablet mereka dan tidak membuat perubahan strategi dalam waktu dekat. Lebih lanjut henis mengatakan "Kami bermain di pasar smartphone, tapi Anda perlu tahu apa posisi Anda di pasar itu dan siapa yang Anda ajak bicara".
Kalau memang pernyataan sang bos Blackberry ini cukup meyakinkan, bisa dilihat bahwa blackberry nampaknya sudah tidak berminat lagi membuat tablet, apakah ini hanya strategi perusahaan saja? Who Knows?

No comments:

Post a Comment